Collections of Views, Opinions, and Analysis on Indonesian Capital Market by Market Movers, Experts and Forecasters.

Tuesday, March 17, 2009

Analisa Makro terhadap Ekonomi Global

Ekonomi dunia tergoncang dengan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Daya beli Amerika sebagai konsumen utama dunia telah melemah drastis yang disebabkan krisis finansial yg bermula di negara adidaya tersebut . Warga negara AS dalam semalam berubah dari mentalitas "global buyer" (pembeli) menjadi "global saver" (penabung). Perubahan sosial psikologis ini membutuhkan waktu yang lama mungkin segenerasi sebelum bisa pulih kembali. Domino efek ini telah menyebabkan lingkaran setan di mana kreditor-kreditor kuatir untuk meminjam uang kepada konsumen dan memangkas line credit buat konsumen dan efeknya menyebabkan bisnis susah untuk menjual barang atau jasa and sebaliknya menyebabkan PHK karyawan-karyawan yang akan susah membayar utang terhadap kreditor. Fenomena massal ini mengakibatkan efek negatif terhadap negara-negara pengekspor barang jadi seperti China, Jepang, dan Taiwan. Karena tidak ada bisnis, pabrik-pabrik akan mengurangi pembelian bahan-bahan dasar tsb. Ini mengakibatkan negara produsen bahan mentah dan bahan baku mengalami juga penurunan penerimaan secara tajam. Ini juga merupakan sebuah lingkaran setan juga mulai terbentuk tetapi masih tidak begitu jelas efek pastinya terhadap negara produsen sumber daya yang biasanya miskin seperti Indonesia, Brazil, dan afrika.

Banyak yang bingung kenapa US dolar bisa menguat terhadap mata uang asing lainnya walaupun krismon ini bermula di AS. Jawaban pertama adalah banyaknya investasi-investasi international yang berdominasi dalam US dollar. Kuatir akan tidak stabilnya ekonomi global, banyak investor-investor yang menarik dana mereka. Akibatnya, perusahaan-perusahaan investasi dipaksa melikuidasikan aset-asetnya secara besar-besaran. Parahnya hasil penjualan aset-asetnya pada umumnya dalam US dollar. Penjualan aset-aset tersebut menyebabkan US dollar naik relatif dengan harga aset tersebut.

Jawaban kedua adalah karena ketakutkan akan turunnya harga aset-aset sedunia maka investor-investor secara massal menjual saham, properti dan komoditi dan memakai uang tersebut untuk membeli obligasi pemerintah AS yang terkenal aman dan stabil. Hampir semua bentuk aset (saham, komoditi, obligasi perusahaan, mata uang asing lainnya kecuali YEN) mengalami penurunan drastis terhadap US dollar. Cuma obligasi pemerintah AS yang harga naik banyak terhadap US dollar.

BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment